Bagi saya yang tinggal di daerah tropis, tidak pernah terbayangkan bisa lihat bunga Tulip yang asli, apalagi sampai bisa berkunjung ke sini, seneeeeng bgt rasanya. Bagaimana tidak waktu itu tahun 2015 saya pernah melihat Tulip di Flower Dome Singapore, kebetulan saat itu temanya adalah Bunga Tulip. Buat saya yang baru pertama lihat rasanya amazing, sejak saat itu saya pikir “ini baru lihat Tulip di Singapore, gimana kalo bisa lihat langsung di Keukenhof ya”. Mungkin teori LOA (law of attraction) itu ada benernya, pulang dari Singapore saya sering browsing situsnya Keukenhof, lihat videonya, hingga cari informasi how to get there from Schipol Airport?, naek bis nomer berapa?, ongkosnya berapa?, sampai harga tiket masuk situ juga saya cari tau. MasyaAllah, nggak nyangka 2 tahun kemudian saya akhirnya bisa kesini, padahal tanpa perencanaan “suatu saat kalo ke Eropa saat musim semi aja ya”. Untuk yang pengen tau gimana waktu itu saya bisa dapat tiket Eropa, bisa dibaca disni.
Sejuknya udara musim Semi di Amsterdam siang hari itu membuat suasana antrian bus yang panjang di Schipol Plaza menuju ke Keukenhof tidak terasa melelahkan. Satu-persatu bus datang dan pergi untuk menjemput para turis yang ingin berkunjung ke Keukenhof di kota Lisse. Perjalanan menuju Keukenhof sekitar 30 menit menggunakan bus 858 dari Schipol Plaza tidak terasa membosankan, karena para penumpang disuguhi pemandangan kota Amsterdam yang begitu bersih dan hijau, di setiap perjalanan nampak beberapa Windmills (kincir angin) dengan teknologi modern yang digunakan masyarakatnya sebagai sumber pembangkit energi tenaga angin.
Bus 858 jurusan Lisse, Keukenhof siap mengangkut penumpang dari Schipol Plaza. |
Pemandangan kincir angin berteknologi modern yang nampak dari dalam jendela bus menuju Keukenhof. |
Dengan tiket masuk seharga €16/orang, kita bisa berkeliling taman seluas 32 hektar itu tanpa takut tersesat, karena setiap pengunjung dibekali peta lokasi dan informasi yang begitu jelas dengan ilustrasi gambar yang menarik pula. Di Keukenhof, pengunjung akan merasa seperti berada di lautan bunga. Ada jutaan tulip dan bunga lainnya yang tersebar di berbagai taman. Keukenhof dibuka saat musim semi, selama pertengahan bulan Maret-Mei. biasanya bunga Tulip akan mulai bermekaran pada pertengahan Maret dan akan mencapai puncaknya di pertengahan April lalu akan layu pada akhir Mei menjelang musim semi berakhir, jadi taman ini hanya beroperasi sekitar 8 minggu saja setiap tahunnya. Saya termasuk yang beruntung bisa mengunjungi Keukenhof saat bulan April pertengahan, saat bunga-bunga mekar sempurna.
Tiket mask + map. |
Entrance area. |
Kuncup mulai bermekaran sempurna di pertengahan April. |
Keukenhof sendiri sebetulnya merupakan sebuah acara exhibition atau pameran yang pesertanaya adalah company yang bergerak di bidang floricultural sector di Belanda, taman ini bertujuan untuk menampilkan “katalog” hidup mereka. Ada sekitar 100 company/suppliers yang turut berpartisipasi setiap tahunnya. Jadi bisa dibayangkan ya betapa indah dan warna-warninya taman ini. Sekitar 800 varietas bunga Tulip ada disana, bentuknya sangat beragam, aneh-aneh, bahkan kita tidak akan pernah menyangka sebelumnya kalau ternyata itu juga adalah jenis Tulip, sungguh pemandangan yang sangat luar biasa. Hewan peliharan diperbolehkan masuk taman ini, asal tetap dalam pengawasan pemiliknya, tidak boleh dibiarkan berkeliaran sendiri, agar tidak mengganggu pengunjung lainnya. Selain Tulip, di taman ini juga ada bunga Sakura loh, saya yang baru pertama lihat bunga Sakura langsung bahagia, karena sebelum ke Jepang ternyata saya sudah bisa lihat Sakura terlebih dahulu.
Harus antri loh klo mau foto di bawah Sakura ini. |
Melihat jenis-jenis Anjing lucu yang berbeda dengan di Indonesia. |
Selain dimanjakan dengan pemandangan indah, suasana bersih dan udara yang sejuk, pengunjung disuguhi dengan berbagai fasilitas hiburan atraktif antara lain taman labirin, mini workshop merangkai kalung bunga, playground yang luas untuk anak-anak, area mini flying fox, bermain dengan hewan untuk para balita di area baby animals, dan lain-lain. Toilet di taman ini pun sangat bersih loh, berbagai tenant toko souvenir dan bucket bunga pun ada disini, sungguh menyenangkan. Free wifi di semua area taman, di era sekarang wifi memang menjadi kebutuhan utama setelah sandang, papan dan pangan hihi.. Di taman ini pun disediakan loker yang letaknya di pintu masuk utama untuk menyimpan koper atau mungkin barang bawaan kita. Wheelchairs atau kursi roda untuk penyandang disabilitas disediakan gratis, pengunjung hanya perlu deposit senilai €10 untuk kursi roda elektrik atau yang biasa, nanti uangnya akan dikembalikan setelah kursi roda kembali. Setiap toilet pun ramah untuk penyandang disabilitas. Sungguh menyenangkan.
Petugas yang merawat setiap bunga-bunga disini. |
Ada sungai buatan yang Indah sekali, ada Angsa yang berenag-renang di dalamnya. |
Playground area. |
Jangan khawatir jika rasa lapar mulai muncul setelah lelah berkeliling taman yang super luas, di area Winmills pengunjung bisa menemukan beberapa penjual yang menyajikan makanan lokal. Saya pun tak lupa jajan disini. Saya membeli Strawbery, buahnya beda dengan yang ada di Indonesia, Strawberry disini ukurannya lebih besar dan maniiis. Saya juga membeli Fresh Stroopwafels yang hangat hmm… harum bau sirup Cinnamon dan rasanya enak sekali.
Namun sebagai muslim kami merasa sedikit ketidaknyamanan saat berada di taman ini, bukan karena suasananya namun karena disini tidak disediakan tempat ibadah. kami berkeliling Keukenhof siang sampai menjelang petang, otomatis kami melewati dua waktu sholat, Zuhur dan Asar. Dengan perasaan agak takut-takut akhirnya kami memutuskan untuk mencari sudut buntu yang sepi dan tidak dilewati pengunjung, lalu kami Sholat disitu. Ambil Wudhu pun kami lakukan di toilet dengan hati-hati supaya toilet tetap kering. Kami Sholat bergantian, sempat ada pengunjung yang ingin lewat namun akhirnya putar arah karena mengetahui jika itu adalah jalan buntu. Sempat pula petugas taman melihat kami sholat, agak deg-degan takutnya diusir atau ditanya macam-macam tapi ternyata petugas itu hanya tersenyum, kami pun membalas senyumannya, aaahhh… leganya ternyata tidak apa-ada dasar pikiran kami saja yang lebay hihi…
Cari tempat sepi, terus Sholat deh. |
Jika dirasa cukup berkeliling Keukenhof dan masih punya banyak waktu, maka sempatkan juga untuk menjelajahi ladang Tulip di sekitaran kota Lisse, di sisi utara-timur-selatan-barat Keukenhof semua merupakan ladang Tulip, letaknya tidak jauh namun sangat luas. Pengunjung bisa memanfaatkan jasa persewaan sepeda untuk berkeliling ladang Tulip ini. Ladang tulip ini tidak kalah indahnya jika dibandingkan dengan Keukenhof, bagaikan hamparan sawah yang luas jika di Indonesia namun disini semua nampak bagaikan permadani Tulip yang disusun rapi berderet berdasarkan warnanya, cukup Instagram-able dan yang terpenting adalah gratis!. Ya, ladang Tulip ini dibuka gratis untuk semua pengunjung. Kami tidak sempat untuk berkeliling ladang Tulip ini, namun kebetulan sopir bus yang kami tumpangi saat kembali pulang ke Schipol Plaza berbaik hati membawa kami berkeliling lewat jalan lain, jalan yang berbeda dengan saat kami datang. Lumayan lah bisa mejelajah ladang Tulip naik bus, jadi hemat ongkos sewa sepeda kan?!
Salah satu sudut yang indah di Keukenhof |
Jadi jika kalian punya kesempatan untuk traveling ke Amsterdam saat musim semi, jangan lupa untuk menyempatkan berkunjung ke Keukenhof. Taman ini menarik lebih dari satu juta pengunjung setiap tahunnya (yang mana itu artinya 1 Juta pengunjung dalam waktu 8 minggu saja). Woow luar biasa!. Jam operasional taman ini mulai pukul 08:00 hingga 19:30. Loket akan tutup pukul 18:00, namun jangan khawatir gelap, saat musim semi di Amsterdam matahari akan terbenam pukul 20:30 malam, jadi kita punya waktu siang yang cukup panjang untuk dihabiskan di taman ini. Di hari menjelang penutupan Keukenhof, selalu ada parade mobil yang dihiasi bunga-bunga asli yang cantik. Satu hari di Keukenhof pasti akan menjadi hari yang penuh dengan pengalaman luar biasa dan kesan yang tak terlupakan.
0 comments:
Post a Comment