Masa 2 Weeks Wait (2WW). Apakah Harus Bedrest Total? Apa Ciri-ciri Keberhasilannya?
Apakah kalian sedang baca ini sambil rebahan dalam masa 2 weeks wait?. Cari-cari informasi apakah selama 2ww itu harus bedrest terus atau nggak?. Apa-apa saja symptomps yang dirasa?. Kalo kalian sedang begini, berarti kita sama deh. Dulu juga pas saya sedang 2ww kerjaan saya SELAIN berdoa, makan, nonton drakor, main game, baca buku, mainan hp. Saya selalu browsing ginian. Pasti ini menjadi 2 minggu terlama dalam hidup kalian dan paling mendebarkan. Meskipun suami, dokter, suster melarang kalian untuk browsing kalian pasti tetap akan browsing, ya kan? Because I knew how it feels.
Saya mau berbagi pengalaman tentang masa penantian 2ww. Total saya pernah merasakan masa ini 4x dalam hidup saya. After IUI 2x & after IVF 2x. Bagi yang belum tahu cerita lengkap promil saya bisa dibaca disini. Mungkin cerita ini bisa jadi sedikit “hiburan” ditengah kepenatan kalian. Percayalah nggak cuma kalian aja yang merasa seperti ini, buanyak temannya.
Pengalaman sepulang program
Setelah prosedur tindakan, baik itu inseminasi atau embrio transfer biasanya kalian akan dibaringkan dulu 1,5 – 2 jam, setelah itu boleh pulang seperti biasa. Walaupun dokter bilang 2 jam itu waktu yang cukup untuk istirahat setelah tindakan, tetep aja kadang kita merasa was-was.
Paling sulit pernah saya alami adalah setelah tindakan embrio transfer di IVF ke-2, yang mana sebelum tindakan kantung kemih saya sudah dipenuhi alias disuruh minum banyak. Prosedur ini dilakukan agar saat proses ET kontras terlihat melalui layar USG embrio yang ditempelkan ke Rahim. Proses ETnya sih nggak lama paling-paling cuma 10-15 menit. Setelah itu boleh pipis tapi dalam keadaan berbaring minta tolong suster pake pispot. “Apakah setelah pipis pake pispot penderitaan saya berakhir?”. “Oo tidak”. Karena ruang pemulihan ACnya dingin bgt, nggak cukup cuma pipis sekali. Selesai rebahan +- 2 jam saya kebelet ee’ pula’ wkwk. Mas Adin ngomel-ngomel “jangan di poop-in lah, nanti embrionya gimana”. Ya keleuus embrionya nempel di saluran pembuangan. Kebelet ee’ sampe merinding disuruh tahan mana bisa. Setelah diperbolehkan turun kasur akhirnya saya poop juga ke WC. Saya turun dari kasur pelan-pelan, ke toilet jalan sendiri (please jangan ada yang tanya ke toiletnya digendong atau naik kursi roda :D). Alhamdulillah embrio itu kini sudah jadi bayi lucu. Jadi temen-temen nggak usah takut ya kalo habis ET mau poop. Hati-hati aja pas jalan ke toilet & jangan terlalu mengejan.
Biasanya ada pertanyaan lagi, “ke parkiran jalan kaki atau naik kursi roda?” | “kebetulan saya pake kursi roda, karena disediakan di kliniknya”. “Kalo kliniknya nggak sedia kursi roda gimana?” | “yaudah jalan kaki aja pelan-pelan”.
Bed rest terus selama 2 minggu perlukah?
Saya meyakini bahwa totally bed rest 2 minggu itu nggak perlu, begitupun kalian kan?!. Di pengalaman IVF pertama, saya betah dikasur hanya sampai hari ke-4, hasilnya? Hasilnya memang terjadi kehamilan tapi janin tidak berkembang. Di IVF kedua, saya hanya betah di Kasur sampai hari ke-3, sisanya saya ke luar kamar, menonton TV di sofa, ambil makanan/minuman di kulkas, ambil orderan gofood dari abang gojek ke teras. “Mandi nggak?” | “Mandi donk”. “Mandi sendiri atau dimandikan?” | “Ya Tuhan mandi sendiri lah, please!”.
Pokoknya beraktivitas ringan aja, saya memang nggak naik-turun tangga, tidak bekerja kantoran dan tidak naik motor. “Tapi kalo harus masuk kantor gimana donk?” | “ada tuh susternya Morula (suster Silvy) dulu waktu beliaunya habis menjalani IVF, masa 2ww-nya ya tetap bekerja melayani pasien. Anaknya sekarang udah sekolah TK (atau mungkin SD ya. CMIIW)”.
“Kalo kamar saya di lantai atas gimana?” | “teman saya yg lain lagi (nggak perlu sebut nama), habis ET exactly di hari yang sama dia pulang dari RS, naik ke lantai 3 hotelnya. Kebetulan dia nginep hotel dekat tempat program dan liftnya lagi out of service pada saat itu. Sekarang anaknya udah lahir juga”. Mungkin sebaiknya jika kamar di lantai atas, kurangi kegiatan naik-turunnya sementara waktu. Kalaupun terpaksa ya hati-hati saja.
“Boleh bepergian nggak?” | “boleh aja, walaupun memang saya tidak kemana-mana”. Urusan pekerjaan sudah saya selesaikan sebelum program, begitupun urusan mall sudah saya puas-puaskan sebelumnya. Tetapi ada tuh temen saya mba @vinabasyuni yang IVFnya di Penang, jadi selama masa 2ww malah bolak-balik Penang-Jakarta padahal bandara kan jalannya lumayan jauh. Alhamdulillah sekarang anaknya sudah lahir, sehat, gemess pula’.
Saya juga pernah screen shoot IG storynya mba Vina. Ada juga pengalaman orang lain seperti ini di forum femaledaily.com. Ni orang metal abis sih, nyalinya gede juga hahaha. |
Intinya full bed rest memang tidak diperlukan, karena justru rawan stress dan malah bikin badan sakit semua, terutama punggung. Tidur miring kiri & kanan pun di perbolehkan kok. Dokter saya pun bilang boleh beraktivitas ringan seperti biasa. Kita yang paling tahu kondisi diri kita, sebaiknya memang selalu menjaga karena semua proses yang sudah kita lalui tidak mudah dan tinggal sedikit lagi masa penentuan.
Saya sendiri meyakini bahwa jika embrio itu memang benar-benar menempel dan berhasil tumbuh, mau kita bergerak bagaimanapun dia tetap akan tumbuh. Contohnya orang-orang yang tidak tahu dia sedang hamil eeh tahu-tahu udah bulan ke 2 atau 3, banyak kan yang seperti itu. Pun jika tidak terjadi perlekatan atau si embrio gagal tumbuh, maka bed rest total juga nggak ada gunanya. Dia tetap akan luruh dengan sendirinya. Ini semua sudah di design oleh Allah, MasyaAllah.
Jadi kembali lagi ke diri kita sendiri. Jangan stress selama masa 2ww, nikmati proses ini, isi dengan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan sambil tetap menjaga. Agar masa 2 minggu tidak terlalu lama bagi kalian.
Makanan penunjang
Selama masa 2ww makanan sehari-hari saya ikut catering sehat, karena dirumah saya cuma berdua sama suami saja. Biasanya saya memasak sendiri makanan kami sehari-hari. Dalam kondisi seperti ini saya tidak mungkin ke dapur untuk masak atau belanja ke pasar seperti biasanya. Di catering itu saya diet protein (maksunya bukan mengurangi protein, justru mengatur asupan protein) karena selama masa ini memang sangat dianjurkan makan makanan yang banyak mengandung protein hewani. Menu yang selalu ada di catering saya itu ada Salmon, telur ayam kampung 5-6 butir (makan putihnya saja), jus Alpukat, jus 3 diva (tomat, wortel, apel), selebihnya ya protein hewani yang lain dan sayuran. Kira-kira seperti ini menu yang saya dapatkan ketika ikut catering sehat:
Tidak ada pantangan khusus dari dokter, kecuali dilarang makan makanan yang proses masaknya kurang matang (mentah) dan caffeine. Makanan pedas sebetulnya tidak ada larangan, tetapi saya tidak mengkonsumsi itu selama masa promil ini walaupun saya sangat suka pedas. Saya khawatir mules-mules.
Saya tetap jajan makanan dari luar, misal pengen McD, bakmi, donat, minuman boba, dll. Asal matang dan proses masaknya terjamin.
Tetap rutin konsumsi obat atau vitamin yang sudah diresepkan oleh dokter.
Makan Nanas apakah bisa increased the embryo implantation?
Source: Pinterest |
Nah ini rata-rata artikel luar banyak yang bahas. Kalian bisa cari-cari sendiri ya artikelnya, saya nggak mau share, karena kalo saya share trus nggak berhasil, saya pulak tar yang disalahin. Saya dulu nggak makan Nanas, karena memang dalam kehidupan sehari-hari saya juaraang bgt juga makan Nanas. Bukan apa-apa, males ngupasnya beb :D. Padahal suka, kalo ada yang ngupasin. Sedangkan menurut ibu mertua saya ataupun stigma yang banyak beredar di masyarakat Indonesia, klo makan Nanas saat hamil itu semacam kegiatan membunuh janin dengan kesengajaan hahaha, padahal ya nggak. Faktanya Nanas itu buah yang kaya manfaat. Mengandung zat anti-inflammatory dll. Mba @Vinabasyuni dulu pas 2ww makan Nanas juga. Kalian kalo nggak berani please nggak usah.
Kegiatan asyik untuk mengisi waktu
Disaat seperti ini sebaiknya isilah waktu untuk banyak-banyak berdoa dan berdzikir. Karena di saat-saat ini hanya kuasa Allah yang menentukan jadi atau tidaknya. Saat itu yang nggak pernah ketinggalan saya baca adalah Surat Maryam 1-15 (makanya nama anak saya ada Yahya-nya).
Kegiatan lain yang bisa dilakukan. Banyak kok, misalnya:
- Menyelesaikan bacaan buku yang terpending.
- Blogging.
- Nonton drama korea. Saya bukan drakor person tapi waktu itu saya coba habiskan 1 judul drakor romcom, What’s Wrong With Secretary Kim. Bagus loh, ceritanya ringan, lucu, dan Park Seo Joon itu ternyata ganteng.
- Main games. Games favorit saya Candy Crush.
- Baca komik lucu.
- Pesan gofood.
- Nonton TV dan Mainan HP bisa jadi opsi terakhir.
Ada cerita sedikit saat masa 2ww saya. Waktu itu April 2019, saat lagi heboh-hebohnya pemilu pilpres Jokowi-Prabowo. Sosial media saya dipenuhi bacotan temen-temen yang mendadak jadi S3 Ilmu Politik wkwk. WA grup juga isinya topik-topik sensitif dan menegangkan. Saat itu kalo sudah pegang HP rasanya nggak mungkin luput dari berita ini. Mendadak apapun yang dibaca rasanya toxic. Herannya saya betah-betah aja tuh. Kalo udah sumpek bukannya tutup HP, eeh malah saya bacain satu-satu. Saya ketawain tuh yang suka otoy. Saya tandain temen-temen & keluarga saya yang hobi-hobi sebar hoax tu. Nggak ikutan komen, tawa aja dalem ati. wkwkwkwk.
Produk Skincare, Make up, peralatan mandi, mitos kaos kaki.
Jujur aja selama 2ww saya jarang makeup & skincare-an, habisnya mau kemana juga. Waktu itu saya jeleek bgt karena pengaruh hormonal. Wajah saya penuh jerawat hitam-hitam. Padahal saya bukan tipikal yang mudah jerawatan. Pada akhirnya saya biarkan dulu, nanti ada waktunya cantik lagi (emang pernah cantik?!).
Kalau buat bumil yang penting nggak ada kandungan Retinoid (biasanya ada di produk anti aging), Benzoyl Peroxide (biasanya buat obat jerawat), BHA, Salicylic Acid. Bisa juga lihat YouTubenya Female Daily yang bahas skincare aman buat bumil, disana dibahas mayan lengkap. Atau kalau mau cek kandungan merk skincare kalian, bisa cek di www.cosdna.com
Youtube Female Daily Network. |
Toner aman buat bumil dari Sensatia Botanical ini dulu adalah satu-satunya penolong saya. Lumayan bgt untuk menyegarkan kondisi kulit wajah saya saat itu. |
Untuk sabun mandi, facial foam, shampo, dan pasta gigi saya tetap pake brand-brand dari Unilev*r. Asli deh, saya nggak beli yang merk-merk khusus yang mengklaim aman buat ibu hamil. Merk yang sehari-hari kita pake juga aman kok. Asal nggak lu telen aja.
Suster saya juga berpesan untuk tidak meletakkan oil-oilan/olesan di atas perut selama masa 2ww ini.
“perlukah pake kaos kaki saat tidur?”. Saya pernah baca blognya orang tentang ini. “Serius, emang ini ada penelitiannya?” (justru balik nanya). Di 2ww saya yang gagal, saya selalu tidur pake kaos kaki loh. Di 2ww saya yang berhasil, saya juga pake kaos kaki. Kaya’nya nggak ngaruh. Coba tanyakan dokter kalian saja.
Source: Pinterest |
Symptoms yang dirasa
Nah, ini salah satu topik yang paling sering saya cari di internet. “gimana sih tanda-tandanya jika berhasil atau gagal hamil?”. Jujur saja, selama masa ‘santai’ ini badan rasanya makin cepet pegel, segala hal kecil dipikirin. “aduh perut bawah kanan aku kedutan”, “peruk kok rasanya agak kram”, “perut aku mules kaya’ mau haid”, “aduh punggung belakang aku nyeri”. “Apakah ini termasuk salah satu symptom keberhasilan?” | “tidak, ini tanda kita kurang gerak, wkwkwkw”. Kalo menurut saya, itu semua karena saya jarang bergerak, banyakan rebahan jadi badan makin pegel. Kebanyakan rebahan nggak ngapa-ngapain kan malah capek semua rasanya.
“Jadi apa donk tandanya?” | “Nggak ada tanda yang pasti”.
Ada yang merasa mual layaknya orang hamil muda, tapi saya nggak tuh. Di masa 2ww saya yang gagal maupun yang berhasil saya nggak pernah mual sama sekali.
Ada yang bilang “biasanya ditandai dengan munculnya bercak darah sedikit, itu tandanya implantation bleeding”. Ada teman saya yang pernah mengalami itu beberapa hari setelah program inseminasi faktanya dia berhasil. Sedangkan saya, di 2ww IVF #1 mengalami ini, ternyata tanda bahwa embrio tidak tumbuh alias gugur. Di 2ww IVF #2 (yang berhasi) saya tidak muncul bercak darah sama sekali dan ternyata berhasil.
Ada yang bawaannya lapeer terus, pengen makan, porsinya banyak nggak seperti biasanya. Di 2ww IVF #1 saya begitu, tapi nggak berhasil. Di 2ww IVF #2 saya juga tetap begitu, ternyata berhasil. Artinya ini juga nggak bisa dijadikan patokan.
Payudara membesar dan nyeri bgt kalo kesenggol? Ya, di kehamilan pertama & kedua yang akhirnya gugur saya merasakan ini. Di kehamilan ketiga yang berhasil pun saya merasakan ini. Tapi ternyata nyeri payudara saya rasakan bahkan sebelum memulai tindakan suntik-suntik di IVF, karena sebelumnya saya sudah minum banyak vitamin asam folat dan booster progesterone lainnya dengan dosis tinggi. Jadi yang bikin payudara nyeri itu karena hormonal saya berubah akibat obat-obatan dan vitamin tersebut.
Nyeri perut rasanya seperti mau haid, ini juga bisa dirasakan lo. Bagi saya yang tiap datang bulan selalu nyeri perut, rasanya deg-degan bgt “aduuh jangan-jangan mau haid ini”. Jika saya baca-baca di artikel, nyeri perut ini bisa jadi ciri-ciri kehamilan, tapi bisa juga memang karena mau haid. Nah lo…bingung kan.
Conclusion
Saat 2ww memang terkadang membuat kita sangat overthinking. Menurut saya itu hal yang wajar terjadi, mengingat perjuangan yang kita lalui sudah panjang. Tentunya semua ingin hasilnya sesuai dengan harapan. Yakinlah kalian sudah mengusahakan yang terbaik. Bed rest total selama 2ww itu tidak perlu, karena justru akan membuat stress. Tetap berkegiatan ringan di luar kamar justru akan lebih baik untuk kesehatan jiwa & raga. Berjemur pagi hari juga disarankan loh, makanya sebaiknya jangan di kamar aja.
Tidak perlu menyalahkan diri sendiri ketika misal kalian masih belum berhasil “apa mungkin karena bed rest saya kurang 'super-mega-bed-rest' ya, jadinya gagal?!”. Saya selalu meyakini bahwa jika embrio itu benar-benar melekat ditempatnya dan tumbuh, maka dia akan kuat walaupun kita beraktivitas. Tetapi sebaliknya, jika embrio itu gagal menempel dan tidak tumbuh, mau di bed rest-in total tetap saja dia akan luruh. Seperti pengalaman saya di kehamilan yang pertama & kedua, saya sudah istirahat/bed rest gimanapun, jika embrionya tidak berkembang ya tetap saja akan bleeding pada waktunya. Itu semua kuasa Allah SWT.
Nikmati saja saat-saat menunggu ini, pasrahkan hasilnya, banyak berdoa, banyak dzikir, sholat malam jangan lupa, rayu Allah sebanyak-banyaknya. Oya, kalo ada yang tanya “sholatnya sambil tidur atau duduk atau berdiri seperti biasa?” | “waktu itu saya sambil duduk di kursi”.
Anggap saja saat ini memang saat istirahat sebentar dari rutinitas. Jangan stress, banyak nonton atau baca yang lucu-lucu agar hormon oksitosin meningkat. Terlalu banyak browsing artikel juga bisa bikin stress lo. Ee tapi kalian sudah baca tulisan ini sampai habis pada akhirnya, hihihi.
Selamat menikmati masa-masa ini. Jika nanti kalian berhasil hamil dan sampai pada saatnya persalinan, kegiatan 2ww ini akan dengan mudah terlupakan begitu saja kok. Semoga saat penentuan tiba hasilnya sesuai yang diharapkan ya ladies. Amiin yaRabbal Alamiin… Kalau kalian berhasil, jangan lupa kabari saya, saya pasti turut bahagia.
Kalian boleh share tulisan ini jika dirasa bermanfaat. Jika ada yang mau cerita pengalaman setelah membaca tulisan ini, bisa komen dibawah atau ngobrol-ngobrol di Instagram saya @irespat ya, saya aktif di IG. Terima kasih.
52 comments:
Post a Comment